Press Release – INDO RAYA TENAGA

Green Ammonia and Green Hydrogen for Power Plants of the future

Chang Won, 23 August 2023

Green Ammonia and Green Hydrogen for Power Plants of the future – PART 1

Within the work visit to Korea together with PLN and PLNIP; PT Indo Raya Tenaga, the owner and operator of Jawa 9 & 10 USC-R project, signed a Memorandum of Understanding (“MOU”) with Doosan Enerbility to conduct a final study of maximizing the utilization of green ammonia as possible alternative fuel source for Jawa 9 and 10 power plant.

Green ammonia or green hydrogen is primary energy source which emits zero carbon in its production and utilization and is one of the solutions for energy transition that has been in adopted by developed countries as fuel for power plants and fuel cell vehicles.

From the work visit to KEPRI’s and Doosan’s test facilities and to KOMIPO’s USC-R power plant in Korea, it was concluded that utilizing green ammonia and green hydrogen for power generation is one of the key programs in the energy transition roadmap to net zero being pursued by the Korean government. “Presently, Doosan is implementing the optimization of Ammonia burner with a target of commercial stage by 2027”, said the CEO of Doosan Power Service in his opening remarks during the visit to development and production facility of Doosan Enerbility in Changwon, Korea.

It should be noted that in 14 November 2022, during B20 event in Bali, PT Indo Raya Tenaga has started a joint study with PT PLN Enjiniring, for which the study concluded that utilization of green ammonia as fuel source up to 60% is suitable Jawa 9 & 10 boiler which has been equipped with SCR (Selective Catalytic Reduction). SCR is very essential in reducing NOx emission resulting from Ammonia Co-firing above 20%.

Although the theoretical demand is present, it was recognized that the main challenges lies on its supply chain.

Chang Won, 23 Agustus 2023

Ammonia hijau dan Hidrogen hijau untuk pembangkit listrik masa depan – BAGIAN 1

Di dalam acara kunjungan kerja bersama PLN dan PLNIP ke Korea; PT Indo Raya Tenaga, sebagai pemilik dan operator proyek USC-R Jawa 9&10 menandatangani nota kesepahaman MOU dengan Doosan Enerbility untuk melakukan studi final untuk maksimalkan penggunaan ammonia hijau untuk kemungkinan penggunaannya sebagai bahan bakar pembangkit Jawa 9 dan 10.

Ammonia dan hidrogen hijau adalah bahan bakar yang tidak menghasilkan emisi karbon dalam proses produksi dan penggunaannya, dan merupakan salah satu solusi transisi energi yang sudah mulai diadaptasi oleh negara-negara maju untuk bahan bakar pembangkit listrik dan kendaraan fuel cell.

Dari hasil kunjugan kerja ke fasilitas uji coba milik KEPRI dan Doosan dan ke pembangkit USC-R milik KOMIPO di Korea, dapat disimpulkan bahwa penggunaan ammonia dan hidrogen hijau untuk pembangkit listrik merupakan salah satu program transisi energi menuju net zero, yang ditempuh oleh pemerintah Korea. “Kini Doosan tengah mengimplementasikan optimalisasi pembakaran Ammonia dengan target penggunaan secara komersial di tahun 2027”, demikian disampaikan oleh CEO Doosan Power Services dalam kata sambutannya di acara kunjungan ke fasilitas pengembangan dan produksi Doosan Enerbility di Changwon, Korea.

Dapat dicatat bahwa, pada 14 November 2022 yang lalu di acara B20 Bali, PT Indo Raya Tenaga sebelumnya telah memulai studi bersama dengan PT PLN Enjiring dimana dari studi tersebut telah disimpulkan bahwa penggunaan amonia hijau sebagai bahan bakar hingga 60% cocok untuk boiler-Jawa 9&10 yang diperlengkapi dengan SCR (Selective Catalytic Reduction). Penggunaan SCR ini sangat diperlukan untuk menurunkan emisi NOx yang dihasilkan dari pembakaran ammonia diatas 20%.

Walaupun permintaan akan ammonia hijau secara teoritis ada, para pihak sadar bahwa tantangan utama adalah pada rantai pasokannya.

KTT ASEAN Jakarta, 7 September 2023

Green Ammonia and Green Hydrogen for Power Plants of the future – PART 2

In the event of the ASEAN Summit Business Round Table which were attended by leaders and cabinet ministers of Korea and Indonesia, PT Indo Raya Tenaga (“IRT”), signed a Memorandum of Understanding (“MOU”) with Doosan Enerbility to conduct a study for joint development plan and roadmap for demand and supply of green ammonia in Indonesia

This MOU is part of Jawa 9 & 10’s management effort, to extend its capability as hybrid power plant having the highest green ammonia firing capability (due to implementation of SCR to control NOx emission), and then to go the extra mile in answering challenges of generating demand and supply chain of green ammonia in Indonesia.

This MOU is a follow up to the final study of maximizing the utilization of Green Ammonia as possible alternative fuel source for Jawa 9 and 10 power plant, recently being carried out by Doosan, after the positive result from the study 60% ammonia Co-firing on Jawa 9&10 Boiler, previously conducted by IRT and PLN Enjiniring since the November 2022 as initiated in the Bali B20 event.

This seriousness in developing Indonesia’s green ammonia and green hydrogen market was witnessed and supported by Korean and Indonesian Government. The study would hopefully be able to conclude the inclusion of green ammonia and green hydrogen as one of the key programs in the Indonesian energy transition roadmap to net zero.

KTT ASEAN Jakarta, 7 September 2023

Ammonia Hijau dan Hidrogen Hijau untuk pembangkit listrik masa depan – BAGIAN 2

Pada acara Pertemuan Meja Bundar Bisinis KTT ASEAN yang dihadiri pimpinan dan beberapa menteri kabinet dari Korea dan Indonesia, PT Indo Raya Tenaga (“IRT”), sebagai pemilik dan operator Proyek USC-R Jawa 9&10 menandatangani nota kesepahaman MOU dengan Doosan Enerbility untuk melakukan studi bersama untuk mengembangkan roadmap dan perencanaan atas permintaan dan rantai pasokan ammonia hijau di Indonesia.

MOU ini merupakan bagian dari upaya manajemen Jawa 9 & 10, untuk memperluas kapabilitasnya sebagai pembangkit hybrid yang mampu berbahan bakar ammonia hijau (karena penerapan SCR untuk mengendalikan emisi NOx), dan Kemudian bekerja extra dalam manjawab tantangan dalam menciptakan permintaan dan rantai pasokan ammonia hijau di Indonesia.

MOU ini adalah tindak lanjut dari studi final untuk maksimalkan penggunaan ammonia hijau untuk kemungkinan penggunaannya sebagai bahan bakar pembangkit Jawa 9 dan 10 yang baru-baru ini dilakukan oleh Doosan, setelah adanya hasil positif dari studi atas co-firing 60% ammonia pada boiler Jawa 9 &10 yang sebelumnya dilakukan IRT dan PLN Enjiniring sejak November 2022 yang digagas dalam acara B20 Bali.

Keseriusan dalam mengembangkan pasar ammonia hijau dan hydrogen hijau di Indonesia ini, disaksikan dan didukung oleh Pemerintah Korea dan Indonesia. Studi ini diharapkan dapat menyimpulkan kemungkinan masuknya ammonia hijau dan hydrogen hijau sebagai salah satu program utama dalam road map transisi energi Indonesia menuju net zero.
Ramah Lingkungan, RI Punya Pembangkit Listrik Hybrid Pertama

https://www.thejakartapost.com/front-row/2023/09/08/irt-doosan-agreement-to-explore-green-ammonia-supply-for-java-9-and-10-hybrid-power-plant.htmlhttps://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/akWXloWK-ramah-lingkungan-ri-punya-pembangkit-listrik-hybrid-pertama

Jawa 9&10 USC CFSPP Prepares SCR Technology With Green Ammonia To Minimize Emissions

Background:

Indonesia is promoting renewable energy transition.

If managed correctly and sourced sustainably, green, and blue ammonia may be part of the renewable energy transition roadmap as clean alternative energy or co-firing source for coal steam power plants.

When ammonia is burned in steam boiler, it will leave no carbon footprint but unavoidably emit greenhouse gas called nitrogen oxides.

As an answer, Selective Catalytic Reduction is a proven technology for reducing of nitrogen oxides and nitrogen dioxide by converting the molecules into pure water and harmless nitrogen.

Utilizing Selective Catalytic Reduction in coal steam power plant together with a low Nox burner will dramatically reduce nitrogen oxide and nitrogen dioxide emission and therefore will open an opportunity to co-firing significantly more green ammonia than of coal in coal steam power plants.

The MOU:

Jawa 9 & 10 is an award-winning OECD-made Ultra Super Critical Power Plant for being the only and most complete emission-controlled power producer in Indonesia by installing Flue Gas Desulfurization, Electro-Static Precipitator, Low NOx burner and Selective Catalytic Reduction.

Being the only Power Plant in Indonesia to be equipped with Selective Catalytic Reduction, Jawa 9 & 10 is conducting a joint study with PLN Engineering for co-firing of 60% green ammonia with 40% coal.

Jawa 9 & 10 will be ready for significant co-firing of green ammonia when and if PLN direction towards this alternative fuel source is available in the future.

About Jawa 9 & 10:

Jawa 9 & 10 is project-financed internationally since November 2020 and is sponsored 51% by PLN Indonesia Power group, 34% by Barito Pacific group, and 15% by Kepco group.

This BOOT project is made bankable under a 25-year PPA that requires no government guarantees. By October 2022, Jawa 9 & 10 is at 81% EPC stage and is expected to be commissioned by the last quarter of 2024 and COD by second quarter of 2025.

Latar Belakang:

Indonesia sedang mempromosikan transisi energi terbarukan.

Apabila pengelolaan dan keberlangsungan sumbernya tersedia, maka amoia biru dan hijau dapat menjadi salah satu bagian dari perjalanan menuju transisi energi terbarukan, sebagai sumber energi bersih alternatif bagi pembangkit tenaga uap batu bara.

Pembakaran ammonia di dalam tungku uap tidak akan menghasilkan emisi karbon, namun pembakaran tersebut tetap mengeluarkan emisi gas rumah kaca berupa nitrogen oksida

Sebagai jawabannya, Selective Catalytic Reduction adalah teknologi yang sudah terbukti untuk menurunkan nitrogen oksida dan nitrogen dioksida dengan mengkonversikan molekulnya menjadi air dan nitrogen bebas.

Dengan menggunakan Selective Catalytic Reduction pada pembangkit tenaga uap batu bara bersamaan dengan low Nox burner akan secara siknifikan menurunkan kadar nitrogen oksida dan nitrogen dioksida dan oleh karena itu akan membuka kemungkinan co-firing jauh lebih banyak amonia hijau dibandingkan batu bara di dalam pembangkit tenaga uap batu bara.

Nota Kesepahaman:

Jawa 9 & 10 adalah pembangkit Ultra Super Critical peraih penghargaan sebagai satu-satunya pembangkit di Indonesia yang memasang peralatan pengontrol emisi terlengkap dengan adanya Flue Gas Desulfurization, Electro-Static Precipitator, Low NOx burner dan Selective Catalytic Reduction.

Sebagai pembangkit satu-satunya di Indonesia yang sedang dilengkapi dengan Selective Catalytic Reduction, Jawa 9 & 10 melakukan studi bersama dengan PLNE dalam rangka kemugkinan co-firing 60% amonia hijau dengan 40% batu bara.

Jawa 9 &10 nantinya akan siap untuk co-firing amonia hijau yang siknifikan pada saat dan jika arahan PLN tentang sumber bahan bakar alterrnatif tersebut tersedia di masa mendatang.

Tentang Jawa 9 &10:

Jawa 9 & 10 didanai dengan skema project finance sejak November 2020 dan disponsori 51% oleh grup PLN Indonesia Power, 34% oleh grup Barito Pacific, dan 15% oleh grup Kepco.

Proyek BOOT ini dibuat bankable lewat PPA 25 tahun yang tidak memerlukan jaminan pemerintah. Pada bulan Oktober 2022, Jawa 9 & 10 sudah mencapai tingkat EPC 81% dan diharap akan komisioning pada kwartal terakhir tahun 2024 dan akan COD di kwartal kedua tahun 2025.

https://money.kompas.com/read/2022/11/14/182034626/tekan-emisi-karbon-pltu-jawa-9-dan-10-bakal-coba-penggunaan-amonia-hijau